Swiss merupakan salah satu tim yang cukup sering lolos ke putaran final piala dunia. Meski begitu, La Nati bukanlah dianggap sebagai tim kuda hitam yang berpotensi mengejutkan dalam turnamen mayor. Performa mereka cenderung biasa-biasa saja. Hal itu mungkin akan tetap berlanjut di Qatar nanti.
Pelatih & Bintang Andalan
Timnas Swiss ditangani oleh mantan pemain di dekade 2000, Murat Yakin. Ia ditunjuk menggantikan Vladimir Petkovic yang memilih hijrah ke Bordeaux usai Piala Eropa 2021 yang lalu. Sempat dipandang sebelah mata mengingat minimnya gelar yang pernah dimenangkan kecuali trofi liga domestik bagi Basel, Murat mampu mengantarkan Swiss lolos langsung ke Qatar dan memaksa Italia harus melalui babak playoff dan gagal lolos ke putaran final piala dunia untuk kedua kalinya. Di level klub, ia pernah menangani FC Sion, Spartak Moscow dan Grasshopper Zurich selain FC Basel.
Di piala dunia 2022 nanti, Swiss masih akan mengandalkan sejumlah muka-muka lama seperti kiper senior Yann Sommer, kapten Granit Xhaka, playmaker Xerdan Shaqiri hingga penyerang Haris Seferovic yang telah menjadi bagian timnas Swiss sejak Piala Dunia 2014. Mereka akan dipadukan dengan sejumlah nama yang menjadi bintang di klub mereka masing-masing seperti penyerang Monaco Breel Embolo, bek tengah Newcastle United, Fabian Schar, hingga bek sayap yang merumput di Liga Italia bersama Torino, Ricardo Rodriguez. Cek bursa taruhan piala dunia 2022 untuk laga-laga seru tim favorit anda sepanjang turnamen hanya di 188BET link alternatif.
Daftar pemain skuad sementara Swiss:
Penjaga gawang | Yann Sommer (Gladbach), Jonas Omlin (Montpellier), Yann Mvogo (Lorient), Gregory Kobel (Dortmund) |
Bek | Nico Elvedi (Gladbach), Silvan Widmer (Mainz), Fabian Schar (Newcastle Utd), Ricardo Rodriguez (Torino), Manuel Akanji (Manchester City), Jordan Lotomba (Nice), Kevin Mbabu (Fulham), Eray Comert (Valencia), Loris Benito (Sion), Leonardo Stergiou (St Gallen) |
Gelandang | Granit Xhaka (Arsenal), Remo Freuler (Nottingham Forest), Xerdan Shaqiri (Chicago Fire). Djibril Sow (Frankfurt), Steven Zuber (AEK Athena), Fabian Frei (Basel), Michel Aebischer (Bologna), Denis Zakaria (Chelsea), Renato Steffen (Lugano) |
Penyerang | Haris Seferovic (Galatasaray), Breel Embolo (Monaco), Noah Okafor (RB Salzburg), Mario Gavranovic (Kayserispor), Ruben Vargas (Augsburg), Albian Ajeti (Celtic), Cedric Itten, Christian Fassnacht (Young Boys), Zeki Amdouni, Andi Zeqiri (Basel) |
Taktik dan Formasi Andalan
Murat Yakin sering mengandalkan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-1-2 selama babak kualifikasi dan Nations League. Lini depan masih akan mengandalkan penyerang tengah Galatasaray, Haris Seferovic sebagia targetman didukung oleh Breel Embolo yang bisa bermain melebar, dan Xerdan Shaqiri yang bertugas sebagai penyerang lubang. Swiss cenderung bermain pragmatis ketimbang menggunakan penguasaan bola.
Perkiraan susunan pemain utama:
Yann Sommer; Fabian Schar, Manuel Akanji, Ricardo Rodriguez, Kevin Mbabu; Granit Xhaka, Remo Freuler, Djibril Sow; Xerdan Shaqiri, Breel Embolo, Haris Seferovic
Perjalanan di babak kualifikasi
Swiss sukses menggusur Italia yang sempat memuncaki grup di babak kualifikasi. Gli Azzurri apesnya gagal lolos. Rekor hasil laga Granit Xhaka cs selama babak tersebut adalah lima kali menang dan tiga hasil seri dari delapan pertandingan. Berikut hasil lengkap perjalanan tim La Nati selama babak kualifikasi:
Lawan | Laga kandang | Laga tandang |
Italia | 0-0 | 1-1 |
Irlandia Utara | 2-0 | 0-0 |
Bulgaria | 4-0 | 3-1 |
Lithuania | 1-0 | 4-0 |
Kiprah Swiss di Piala Dunia
Swiss telah 12 kali lolos ke putaran final piala dunia. Prestasi terbaik mereka hanyalah mencapai babak delapan besar di edisi 1934, 1938 dan 1954 saat menjadi tuan rumah. Berikut ini adalah kiprah timnas Swiss di piala dunia dari masa ke masa:
- Italia 1934
Swiss pertama kali tampil di putaran final dengan hasil yang lumayan positif di turnamen yang menggunakan format sistem gugur langsung. Mereka mampu melaju ke perempatfinal setelah menyingkirkan Belanda. Namun Leopold Keilholz dkk takluk dari Cekoslovakia di 16 besar.
- Prancis 1938
La Nati kembali mengulang sukses mereka melaju hingga perempatfinal. Kali ini lawan pertama yang disingkirkan adalah Jerman melalui laga replay setelah sempat ditahan imbang 1-1. Sayangnya, Swiss tumbang dari Hungaria di babak berikutnya.
- Brasil 1950
Usai perang dunia 2, Swiss gagal tampil apik di 1950. Langkah mereka sudah harus terhenti di babak penyisihan setelah hanya unggul atas Meksiko namun kalah dari Yugoslavia meski sempat menahan imbang tuan rumah dengan skor 2-2.
- Swiss 1954
Inilah kali terakhir Swiss mampu lolos hingga perempatfinal. Josef Hugi cs mampu melewati hadangan Italia yang dua kali harus dihadapi, salah satunya adalah partai playoff dan Inggris di babak penyisihan. Namun mereka harus tersingkir di 8 besar usai dibekuk Austria 5-7.
- Chili 1962
Delapan tahun berselang, penampilan La Nati menurun drastis. 1962 adalah performa terburuk mereka di putaran final setelah takluk dari tuan rumah Chili, Italia dan Jerman.
- Inggris 1966
Kegagalan empat tahun lalu kembali terulang di 1966. Swiss tak berdaya di hadapan Jerman, Spanyol dan Argentina.
- AS 1994
Setelah lama absen, Roy Hodgson mampu meloloskan Swiss kembali ke putaran final. Pelatih asal Inggris tersebut juga sukses membawa Alain Sutter cs melaju ke perdelapanfinal usai menahan AS 1-1 dan membantai Rumania 4-1 sebelum tumbang dari Kolombia di fase grup. Langkah mereka baru terhenti di tangan Spanyol. Swiss tak mampu mengimbangi agresifitas tim Matador dan menyerah 0-3.
- Jerman 2006
Swiss baru muncul kembali 8 tahun berselang. Kobi Kuhn mampu mempertahankan pencapaian tim besutan Roy Hodgson. Mereka berhasil memuncaki grup diatas Prancis, Korsel dan Togo dengan catatan dua kemenangan plus hasil imbang ketika berhadapan dengan tim Ayam Jantan. Sayangnya, Alexander Frei dkk dihentikan Ukraina lewat adu penalti setelah laga berakhir tanpa gol selama 120 menit.
- Afsel 2010
La Nati sempat tampil mengejutkan dengan menumbangkan tim favorit Spanyol dengan 1-0 di laga perdana. Namun mereka melempem saat bersua Chili dan Honduras. Diego Benaglio dan kolega kalah 0-1 dari La Roja dan ditahan imbang tanpa gol. Alhasil, Swiss pun gagal lolos dari fase grup.
- Brasil 2014
Lagi-lagi mereka tergabung bersama Prancis di babak penyisihan, meski mampu mengalahkan Ekuador 2-1 dan Honduras tiga gol tanpa balas, anak asuhan Ottmar Hizfield dibantai Les Blues 2-5. Langkah mereka baru terhenti di perdelapanfinal usai kalah dramatis dari Argentina usai perpanjangan waktu.
- Rusia 2018
Xerdan Shaqiri cs kembali mengulang pencapaian 2014. Sempat menahan Brasil 1-1 dan unggul atas Serbia 2-1, mereka justru dipaksa bermain imbang lawan Kosta Rika 2-2 sebelum tumbang 0-1 di tangan Swedia di babak 16 besar.
Pemain Legendaris
Beberapa pemain legendaris timnas Swiss di piala dunia diantaranya adalah sebagai berikut:
Posisi | Edisi piala dunia | |
Josef Hugi | Penyerang | 1954 |
Andre Abegglen | Penyerang | 1934, 1938 |
Alain Sutter | Gelandang | 1994 |
Stephan Lichsteiner | Bek sayap | 2010, 2014, 2018 |
Valon Behrami | Gelandang sayap | 2006, 2010, 2014, 2018 |
Xerdan Shaqiri | Gelandang serang | 2010, 2014, 2018, …. |
Jadwal di Fase Grup
Berikut ini adalah jadwal pertandingan Swiss di babak penyisihan:
- vs Kamerun (Kamis, 24 November 2022 pukul 17.00 WIB)
- vs Brasil (Senin, 28 November 2022 pukul 23.00 WIB)
- vs Serbia (Sabtu, 3 Desember 2022 pukul 02.00 WIB)