Timnas Italia memiliki satu tugas pasti dalam kompetisi EURO 2024 kali ini: mempertahankan gelar juara mereka. Tugas ini akan diawali dengan pertandingan perdana mereka dengan timnas Albania yang menurut jadwal akan digelar di hari Sabtu waktu setempat.
Penantian Timnas Italia
Kemenangan yang berhasil diraih oleh timnas Italia di EURO 2020 yang lalu terasa sudah berlalu begitu lama. Pada turnamen yang digelar di tengah masa pandemi Covid-19 tersebut, nyatanya timnas negeri pizza tersebut berhasil membuktikan kemampuan mereka dengan menjadi juara. Kini, hasil yang sama diharapkan untuk kembali mereka torehkan pada turnamen yang digelar pada musim panas kali ini,
Kegagalan untuk kedua kalinya untuk lolos kualifikasi Piala Dunia memberikan pukulan telak bagi mereka. Di sisi lain, keputusan Roberto Mancini untuk meninggalkan Italia dan beranjak ke Arab Saudi menuai kemarahan dari para penggemar sepakbola negara tersebut. Padahal di saat bersamaan, mereka harus berjuang untuk bisa mengamankan tiket untuk lolos kualifikasi EURO 2024 pada tahun ini. Tak heran jika kemudian banyak pemain mereka yang merasakan begitu besarnya tekanan semata untuk bertanding pada /turnamen akbar p0kali ini.
Timnas Italia Kehilangan Para Pemain Penting
Timnas Italia juga harus menjalani turnamen kali ini dengan lebih sulit dari biasanya. Hal ini terjadi karena mereka telah kehilangan beberapa pemain kunci dari turnamen yang sama yang mereka jalani di tahun 2020 yang lalu. Beberapa di antaranya adalah Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini yang dikenal berkat permainan mereka yang begitu tangguh. Mereka juga harus kehilangan sokongan permainan dari Marco Verratti yang bergeak di bagian tengah serta Lorenzo Igsigne yang memilih untuk pensiun dari laga internasional di Eropa ketika merkea masing-masing memilih untuk bergabung ke Qatar dan Amerika SErikat.
Membangun sang Azzurri bukanlah sebuah tugas yang mudah, baik bagi Mancini atau penerusnya, Luciano Spalletti. Snag pelatih kepala yang mengakhiri penantian Napoli selama 33 tahun untuk menang juara Seri A Italia pada 12 bulan yang lalu memiliki waktu yang demikian terbatas untuk mencoba, mempertimbangkan, dan menerima tugas tersebut di bulan Agustus yang lalu.
Daftar Skuad Timnas Italia
- Penjaga gawang: Gianluigi Donnarumma
- Penjaga gawang: Guglielmo Vicario
- Penjaga gawang: Alex Meret
- Pemain bertahan: Giovanni Di Lorenzo
- Pemain bertahan: Federico Dimarco
- Pemain bertahan: Alessandro Buongiorno
- Pemain bertahan: Gianluca Mancini
- Pemain bertahan: Matteo Darmian
- Pemain bertahan: Riccardo Calafiori
- Pemain bertahan: Raoul Bellanova
- Pemain bertahan: Alessandro Bastoni
- Pemain bertahan: Andrea Cambiaso
- Pemain bertahan: Federico Gatti
- Pemain tengah: Nicolo Barella
- Pemain tengah: Davide Frattesi
- Pemain tengah: Jorginho
- Pemain tengah: Lorenzo Pellegrini
- Pemain tengah: Bryan Cristante
- Pemain tengah: Nicolo Fagioli
- Pemain tengah: Michael Folorunsho
- Pemain depan: Mateo Retegui
- Pemain depan: Giacomo Raspadori
- Pemain depan: Federico Chiesa
- Pemain depan: Gianluca Scamacca
- Pemain depan: Mattia Zaccagni
- Pemain depan: Stephan El Shaarawy
Sementara di kursi pelatih terdapat nama Lucian Spaletti. Sosok ini merupakan kunci dari kemenagan Napoli dalam meraih gelar juara Scudetto. Ia merupakan sosok pelatih yang erat dengan gaya bermain menyerang. Sang pelatih berusia 65 tahun ini memiliki waktu kurang dari setahun untuk mempersiapkan laga internasional pertamanya dan hanya 2 laga persahabatan yang bisa digunakan sebagai uji coba.
Perjuangan Berat Menanti
Menurut situs 188Bet alternatif, beberapa pertanyaan penting juga menghantui timnas Italia. Mereka harus mencari sosok yang bisa menghasilkan gol demi gol bagi mereka dibanding dengan kala terakhir mereka mengikuti kompetisi ini. Bahkan sang kapten sendiri, CIro Immobile telah berusia 34 tahun kali ini dan harus berjuang untuk bisa membuktikan permainannya yang unggul di tengah lapangan, belum lagi masalah kebugaran fisiknya. Hal ini menjadi tantangan besar bagi dirinya terlebih setelah ia sempat tidak diikutsertakan dalam laga persahabatan bulan Maret yang lalu. Hal yang sama juga berlaku bagi rekan setimnya asal Atalanta, Gianluca Scamacca.
Belum lagi mereka harus berhadapan dengan dilema taktis. Setelah bertahun-tahun menerapkan formasi 4-3-3, Spalletti kembali ke formasu 3 orang pemain belakang di bulan Maret yang lalu. Ia berujar bahwa dirinya ingin menggunakan format 3-4-2-1 untuk membuat beberapa pemain berlaga denegan nyaman. Perubahan formasi ini tentunya akan diuji nanti ketika mereka berhadapan dengan lawan-lawan dalam grup neraka yang mereka huni saat ini. Dalam grup yang sama, terdapat nama Albania, Kroasia, dan Spanyol; tiga klub yang siap menghantam mereka setiap saat.