Prediksi Tim Terbaik Euro 2016

Dalam suatu turnamen, predikat tim terbaik mungkin bukan menjadi predikat yang prestisius. Hal ini karena telah banyak paradigma persepakbolaan yang lebih mengutamakan mencetak gol dan bertahan dengan strategi sepakbola negatif adalah jalan terbaik. Meraih predikat Tim Terbaik biasanya melalui banyak pertimbangan yang tidak cukup mudah. Tim pemenang turnamen tidak melulu menjadi tim terbaik karena terkadang yang menjadi juara di suatu turnamen tidak menyajikan permainan yang diharapkan, baik dari kemampuan menguasai bola dan kemampuan untuk bermain baik dan jujur (fairplay).

Tim Terbaik adalah Tim Berfilosofi Tinggi

Tim terbaik biasanya meninggalkan suatu ingatan pada penonton mengenai permainan mereka atau kemampuan para pemain menerjemahkan filosofi bermain bola di lapangan saat bermain. Tidak jarang pula tim yang para pemainnya yang tidak berasal dari klub besar dan tidak memiliki nama besarlah yang meraih predikat Tim Terbaik. Pengaruh pelatih yang belakngan ini cenderung hanya ingin memenangkan suatu pertandingan  turut mengaburkan bagaimana bermain sepakbola yang indah dan menjauhkan harapan untuk meraih predikat tim terbaik. Tentu masih banyak yang mengingat walaupun tidak melihat secara langsung bagaimana Brasil memenangkan Piala Dunia 2002 dengan filosofi sepakbola yang diwujudkan dalam bermain samba. Ada pula Tim Nasional Belanda yang dahulu diperkuat oleh Marco van Basten, Ruud Gullit, Koeman bersaudara, Frank Rijkaard yang mampu menyihir penonton dengan cara bermain mereka walaupun tak pernah meraih gelar dalam Piala Dunia. Adapula Spanyol yang bermain Tiki-Taka yang memukau penonton di tahun 2008 dan selanjutnya. Permainan-permainan semacam itu sangat mendukung timnya untuk meraih predikat tim terbaik karena terbukti mengurangi pelanggaran dan mengoptimalkan kemampuan pemain untuk menguasai bola.

Faktor-Faktor Penentu

Kemampuan mencetak gol, percobaan ke gawang lawan, passing, penyerangan, dan kedisplinan merupakan sekian dari banyak faktor lain lagi untuk menentukan suatu tim meraih predikat Tim Terbaik. Namun, kelima faktor tersebut sudah dapat mewakili untuk penetuan tim mana yang berpeluang meraih predikat itu. Dari sekian banyak tim, hanya tim Jerman dan Perancislah yang stabil bertengger di peringkat papan atas kelima faktor yang telah disebutkan.

Jerman

Dalam statistik yang dihimpun oleh UEFA dalam situsnya, dalam hal mencetak gol, Jerman hanya mampu mencetak 7 gol dengan rata-rata gol per pertandingan 1,4. Sementara itu, dalam urusan percobaan ke gawang, Gomez dan kawan-kawan mebuat 91 percobaan yang terdiri dari on target sebanyak 31, tendangan yang melebar sebanyak 40 dan sisanya diblok pemain belakang lawan. Untuk urusan bola yang dipassing, Jerman membuat 91% tepat sasaran dan menghasilkan penguasaan bola rata-rata 63 persen per pertandingan. Dalam menyerang, Jerman menghasilkan tendangan sudut rata-rata 7 per pertandingan . terakhir, dalam lima pertandingannya pemain Jerman melakukan 61 pelanggaran yang menyebabkan 7 kartu kuning.

Perancis

Perancis saat ini bertengger di pemuncak pencetak gol terbanyak yakni 11 gol dengan rata-rata gol per pertandingan 2,2. Dengan 87 tendangan yang mengarah ke gawang, tendangan on target hanya 29 kali, disusul tendangan melebar sebanyak 31 dan sisanya diblok oleh pemain bertahan lawan. Untuk urusan passing, Perancis hanya mampu membuat 88% dan 56% rata-rata penguasaan bola per pertandingan. Untuk urusan tendangan sudut, Perancis mampu menciptakan rata-rata 6,8 per pertandingan. Sementara itu, 48 pelanggaran telah diciptakan oleh para pemain tim nasional Perancis yang kemudian melahirkan 7 kartu kuning.

Untuk membandingkan kedua tim tersebut di atas menurut pandangan dari 188BET, Jerman lebih layak untuk menjadi unggulan. Alasannya cukup klasik. Jerman sangat konsisten berlaga di ajang besar sekelas Piala Dunia atau Piala Eropa. Dengan selalu memunculkan generasi demi generasi yang seolah tak pernah habis, jam terbang yang ditempu Jerman lebih layak.