Manchster City kehilangan kans menang atas Liverpool usai penalti Riyad Mahrez gagal. Tapi City tetap bangga bisa meredam trio berbahaya Liverpool.
Penguasaan Bola Yang Seimbang
Penguasaan bola relatif seimbang, dengan City menguasai 51% berbanding 49% milik Liverpool. Tapi Liverpool sedikit lebih banyak dalam melepaskan percobaan, yakni tujuh berbanding enam milik City. Kedua tim sama-sama mencatatkan dua tembakan tepat target dari total tembakan yang dilepaskan.
Namun City punya kans terbaik untuk meraup tiga poin saat wasit Martin Atkinson menghadiahkan penalti di menit ke-86. Namun Mahrez yang maju sebagai eksekutor gagal memaksimalkannya karena tendangannya melesat ke atas gawang.
Kegagalan Mahrez
Bek City John Stones menyebut kegagalan penalti itu jadi semacam anomali untuk Mahrez.
‘Nyaris saja, ini adalah satu dari sekian banyak kejadian di sepakbola. Riyad Mahrez mengambil penalti-penalti dengan sangat baik di latihan sepanjang pekan, tapi ini terjadi dan kami harus beranjak,” ujarnya dilansir BBC.
“Kegagalan penalti itu menyemangati suporter mereka, jadi kami harus bekerja keras karena momen-momen itu bisa berdampak ke dua arah. Jadi kami harus tetap tenang,” imbuh Stones.
Kendati gagal menang, Stones menyebut hasil imbang ini sudah layak disyukuri. Sebagai catatan, musim lalu City kalah tiga kali dari empat pertemuan kontra Liverpool.
Setelah membungkam Liverpool 5-0 di Etihad, yang mana mereka terbantu kartu merah Sadio Mane, musim lalu City takluk dengan skor 3-4, 0-3, dan kemudian 1-2 dari ‘Si Merah’. Bisa clean sheet pada laga kali ini menunjukkan ada peningkatan secara defensif dari skuat City.
“Ini perbaikan dari musim lalu. Mereka adalah tim top dan mendapatkan clean sheet di Anfield adalah sesuatu yang dibanggakan semua tim. Hari ini adalah pertarungan taktik dan semua orang bekerja keras untuk tim,” sambung Stones.
“Kami solid secara pertahanan. Ini adalah dua tim taktis yang berhadapan satu sama lain dan cuma margin tipis yang bisa memenangkan laga untuk tim manapun,” tandasnya.