Dampak Aturan Baru Liga Champions bagi Man City

Dua klub asal Manchester, Man City dan Man United, diperkirakan turut terdampak atas kebijakan baru yang diterapkan UEFA untuk kompetisi Liga Champions. Namun, berdasarkan perkembangan terakhir, kedua klub besar ini dipastikan akan tetap bisa turut andil dalam kompetisi di tanah Eropa. Kesempatan ini muncul setelah pemilik dari kedua klub tersebut memanfaatkan celah yang terdapat pada aturan baru ini. Sebelumnya, kedua klub ini semapt dikabarkan berhadapan dengan risiko aturan kepemilikan multiklub. Bahkan sempat beredar kalau keduanya mulai meragukan integritas dari kompetmisi yang dimaksud.

188Bet Man City

Nasib Klub Saudara Man City

Aturan yang berlaku saat ini masih memungkinkan pihak Man City untuk berlaga di kompetisi Liga Champions pada musim yang akan datang. Namun sayangnya, hal ini masih belum dipastikan akan berlaku bagi klub saudara mereka., Girona asal Spanyol.

Namun, aturan yang baru diterapkan pihak UEFA membuka peluang hal ini akan berubah di musim 2025/26 yang akan datang. Klub Catalan tersebut berpeluang lolos ke Liga Champions. Kesempatan ini dapat mereka peroleh jika mereka berhasil mencapai peringkat lebih tinggi di La Liga daripada peringkat akhir yang dicapai oleh Cityzens di kompetisi Liga Primer Inggris.

Risiko Menghadang Man United

Di sisi lain, Man United berhadapan dengan kendala yang kurang lebih sama akibat dari status pemilik baru mereka, Sir Jim Ratcliffe. Sosok pemilik baru mereka ini terganjal aturan yang menyinggung kepemilikan atas lebih dari 1 klub. Sebagai informasi, tak hanya memiliki saham minoritas di Man Untied, namun dirinya juga tercatat sebagai pemilik klub asal Perancis, Nice. Menariknya, kedua klub yang ia miliki tersebut sama-sama lolos kualifikasi Liga Eropa.

Sementara itu, kurang lebih 2 bulan lalu, UEFA sebagai otoritas tertinggi sepakbola di Eropa mulai merancang aturan baru. Aturan ini diharapkan mampu memberikan kesempatan yang sama adil kepada klub-klub yang berpartisipasi dalam Liga Champions. Bahkan aturan baru ini diklaim lebih berintegritas daripada aturan yang lama.

Kendala yang Dihadapi Man City dan United

Sementara itu, menurut informasi dari 188Bet link alternatif, pihak UEFA memang turut mengatur porsi kepemilikan klub dalam aturan yang baru ini. Dalam aturan ini, mereka yang memiliki lebih dari 1 klub diwajibkan untuk menjual saham di salah satu klub yang mereka miliki kepada pihak ketiga independen. Penjualan harus dilakukan untuk mencapia batas maksimal kontrol kepemilikan saham di angka 30%.

Namun, para pemilik klub juga disodorkan cara alternatif. Dalam cara alternatif ini, pemilik dapat memindahkan semua saham di salah satu klub kepada pihak perwalian yang diawasi oleh panel yang ditunjuk oleh UEFA. Namun pihak perwalian yang memenuhi kriteria ini masih begitu terbatas.

Kini, pihak UEFA mengonfirmasi kalau kedua klub peserta Liga Primer Inggris tersebut telah mengambil opsi kedua tersebut. Dalam pernyataannya, pihak UEFA menjelakan bahwa para investor terkait telah memindahkan saham mereka di Girona FC dan OGC Nice kepada pihak perwalian independent melalui struktkur dana perwalian anonim yang ditetapkan di bawah pengawasan dari Dewan Utama Pengawasan Keuangan Klub.

Pihak UEFA juta menyatakan bahwa dana perwalian anonim tersebut telah disetujui oleh Dewan sehubungan dengan aturan kompetisi UEFA musim 2024/25. Pihak perwalian juga dipastikan akan saling bertukar informasi dengan Dewan selama musim 2024/25 yang akan bergulir.

Di sisi lain, aturan ini kabarnya akan turut berdampak pada upaya Man United untuk mendatangkan pemain bertahan asa nice, Jean-Clair Todibo. Hal yang sama juga siap menghadang langkah Man City untuk mendatangkan pemain baru asal klub Catalan terkait. Atas hal ini, UEFA menambahkan bahwwa sebagai bukti tambahan atas independensi mereka, klub terkait berkomitmen bahwa mereka tidak akan melakukan transfer pemain ke satu sama lain, baik dalam status permanen atau pinjaman, langsung atau tidak langsung, dari bulan Juli 2024 hingga September 2025 yang akan datang.

Pengecualian ini merupakan kesepakatan transfer yang telah ada yang disepakati sebelum pembukaan musim transfer. Tak hanya itu, kedua klub juga sepakat untuk tidak melakukan segala bentuk kerjasama, upaya gabungan teknis, atau kesepakatan komersial antara satu sama lain. Mereka juga sepakat untuk tidak menggunakan basis data perekrutan atau pemain bersama. Dengan aturan ini, jika semua klub yang terlibat tidak lolos ke kompetisi UEFA yang sama dengan klub saudara mereka di musim mendatang, saham tersebut dapat dikirim kembali, namun transfer saham jela membuka jalan bagi keempat klub terkait untuk mulai bersaing dari bulan September yang akan datang.